Love Trip : Hakodate - Day 1
Hakodate Bay-One Stop Shopping in Hakodate, Hokkaido
Tempat ini punya semuanya yang kebanyakan travelers suka; hamparan pemandangan laut di pelabuhan, toko-toko lucu yang instagram-able, tempat nongkrong yang instagram-able juga, dan pastinya toko oleh-oleh segala bentuk rupa khas Hokkaido. Bentuk bangunan warehouse ala Eropa yang sangat kental menjadi daya tarik pengunjung datang ke sini.
Kanemori Red Brick Warehouse punya beragam toko menarik di dalamnya yang wajib diintip satu per satu. Toko yang saya masuki pertama kali itu toko kerajinan dari kaca. Begitu masuk melihat perintilan benda kecil-kecil dari kaca yang jumlahnya mungkin ribuan, membuat saya seperti masuk ke dunia dongeng.
Cantik banget!
Ditambah dengan suasana Natal yang mulai menjamah pertokoan di sini, hiasan kaca berbentuk malaikat dipajang paling depan, dekat pintu masuk. Indahnya.. Sayang sekali saya lupa cek range harga. Maklum, karena niatnya lihat-lihat dan foto-foto aja, saya jadi gak merhatiin harganya. Gomen..
Puas melihat berbagai hiasan kaca tadi, saya keluar untuk nyebrang ke toko sebelahnya. Sebelum saya berhasil nyebrang, saya mencium aroma manis dan hangat di udara. Rupanya ada food stall crepes! Kebetulan perut saya mulai bergejolak setelah 5 jam dibiarkan kosong di dalam kereta Shinkansen. Saya memesan crepes dengan isian coklat dan keju (favorit saya) dengan kulit crepe yang hangat. Bisa pilih yang dingin juga kalau suka. Harganya 370yen atau senilai Rp 44000. Mahal ya? Hihi. Percayalah kalo crepe buat saya masih enakan D'crepes (bukan iklan, ini testimoni paling jujur). Hehe.
Tapi hangatnya crepe di Hakodate cukup membuat perut dan tenaga saya terisi kembali. Waktunya melanjutkan window shopping!
Dengan berjalan agak memutar menuju sudut gereja, saya menemukan toko kotak musik. Orang Jepang menyebutnya オルゴール(orugooru) diadaptasi dari bahasa Belanda, Orgel. Toko ini menyajikan berbagai macam bentuk orgel dan mesin pemutar musiknya. Kita bahkan bisa custom orgel buatan kita sendiri, mulai dari pemilihan musik hingga desain kotak musiknya. Ada workshop-nya di lantai 2 toko ini. Pilihan yang unik untuk dijadikan souvenir! Cukup lama saya mondar-mandir di toko ini karena desain orgel nya lucu-lucu banget. Ada salah satu display orgel diberi tulisan besar-besar Kokoro No Tomo (Teman Sehati). Benar saja waktu saya putar mesinnya, lagu Kokoro No Tomo terdengar.
FUN FACTS! Orang Jepang di sini belum tentu tau lagu Kokoro No Tomo loh! Hihihi Saya mulai lelah berkeliling (karena 5 hari full dihajar biztrip ke sana kemari) dan foto juga rekam berbagai sudut Kanemori Brick Warehouse ini, akhirnya saya putuskan untuk 'borong' oleh-oleh di pusat oleh-oleh yang letaknya samping Starbucks.
Wah, alhamdulillah! Meskipun hanya satu lokasi, saya cukup puas :)
Saya perlu istirahat buat persiapan wisata besokannya. Masih mau ikut jalan-jalan sama saya di Hakodate?
Tunggu postingan lanjutannya yaaa! See you!
Tempat ini punya semuanya yang kebanyakan travelers suka; hamparan pemandangan laut di pelabuhan, toko-toko lucu yang instagram-able, tempat nongkrong yang instagram-able juga, dan pastinya toko oleh-oleh segala bentuk rupa khas Hokkaido. Bentuk bangunan warehouse ala Eropa yang sangat kental menjadi daya tarik pengunjung datang ke sini.
Kanemori Red Brick Warehouse punya beragam toko menarik di dalamnya yang wajib diintip satu per satu. Toko yang saya masuki pertama kali itu toko kerajinan dari kaca. Begitu masuk melihat perintilan benda kecil-kecil dari kaca yang jumlahnya mungkin ribuan, membuat saya seperti masuk ke dunia dongeng.
Cantik banget!
Ditambah dengan suasana Natal yang mulai menjamah pertokoan di sini, hiasan kaca berbentuk malaikat dipajang paling depan, dekat pintu masuk. Indahnya.. Sayang sekali saya lupa cek range harga. Maklum, karena niatnya lihat-lihat dan foto-foto aja, saya jadi gak merhatiin harganya. Gomen..
Puas melihat berbagai hiasan kaca tadi, saya keluar untuk nyebrang ke toko sebelahnya. Sebelum saya berhasil nyebrang, saya mencium aroma manis dan hangat di udara. Rupanya ada food stall crepes! Kebetulan perut saya mulai bergejolak setelah 5 jam dibiarkan kosong di dalam kereta Shinkansen. Saya memesan crepes dengan isian coklat dan keju (favorit saya) dengan kulit crepe yang hangat. Bisa pilih yang dingin juga kalau suka. Harganya 370yen atau senilai Rp 44000. Mahal ya? Hihi. Percayalah kalo crepe buat saya masih enakan D'crepes (bukan iklan, ini testimoni paling jujur). Hehe.
Tapi hangatnya crepe di Hakodate cukup membuat perut dan tenaga saya terisi kembali. Waktunya melanjutkan window shopping!
Dengan berjalan agak memutar menuju sudut gereja, saya menemukan toko kotak musik. Orang Jepang menyebutnya オルゴール(orugooru) diadaptasi dari bahasa Belanda, Orgel. Toko ini menyajikan berbagai macam bentuk orgel dan mesin pemutar musiknya. Kita bahkan bisa custom orgel buatan kita sendiri, mulai dari pemilihan musik hingga desain kotak musiknya. Ada workshop-nya di lantai 2 toko ini. Pilihan yang unik untuk dijadikan souvenir! Cukup lama saya mondar-mandir di toko ini karena desain orgel nya lucu-lucu banget. Ada salah satu display orgel diberi tulisan besar-besar Kokoro No Tomo (Teman Sehati). Benar saja waktu saya putar mesinnya, lagu Kokoro No Tomo terdengar.
FUN FACTS! Orang Jepang di sini belum tentu tau lagu Kokoro No Tomo loh! Hihihi Saya mulai lelah berkeliling (karena 5 hari full dihajar biztrip ke sana kemari) dan foto juga rekam berbagai sudut Kanemori Brick Warehouse ini, akhirnya saya putuskan untuk 'borong' oleh-oleh di pusat oleh-oleh yang letaknya samping Starbucks.
Wah, alhamdulillah! Meskipun hanya satu lokasi, saya cukup puas :)
Saya perlu istirahat buat persiapan wisata besokannya. Masih mau ikut jalan-jalan sama saya di Hakodate?
Tunggu postingan lanjutannya yaaa! See you!
Comments
Post a Comment
Please leave your comment below. Thank you :*