Mencari Hiro

Berangkat dari postingan sebelumnya, aku akan melanjutkan cerita perjalanan kesehatan mental-ku di sini.

Hasil konseling online sudah keluar, tapi aku kurang puas dengan hasilnya. Yang bisa di-highlight dari konseling itu adalah aku mengalami stress akut berkepanjangan - relasi yang renggang dengan seseorang (stressor terbesar aku yg gak akan aku ungkap di sini). Ketika kewalahan, disarankan untuk tidak memaksakan diri langsung baik-baik saja (toxic positivity). Aku perlu menyadari dengan mengidentifikasi emosi, maka lebih mudah untuk meregulasi emosi.

Aku merasa seperti balita lagi; yang perlu belajar regulasi emosi dan tidak mudah bereaksi terhadap sesuatu (stressor). Yang berperan sebagai "orangtua"ku ketika aku dilanda badai emosi ini dan membantu melabeli emosi adalah suamiku. Cuma dia yang paham harus bagaimana membuat aku keluar dari badai emosi itu dan sabar menghadapi aku. Terima kasih, kamu.

Aku yang cukup banyak terpapar ilmu teori parenting, merasa payah sekali. Bagaimana aku bisa menerapkan ke anakku kalau aku sendiri masih kewalahan?

Aku perlu belajar lagi. 

---

Konseling berikutnya bukan tentang aku, melainkan anakku.

Belakangan aku kewalahan dengan perilaku anak aku yang berubah 180°. Hiro adalah anak yang percaya diri, berani coba hal baru, berani menyapa orang asing, berani minta konfirmasi pesanan di restoran. Semua itu berubah sejak berpisah dengan papanya yang harus kerja di luar negeri.

Hiro menjadi terlalu menempel sama aku. Dia tidak lagi mau bicara dengan orang lain, hanya mau menjawab dengan suara yang dikecilkan atau tidak mau jawab sama sekali. Dia meninggalkan hobi inline skate-nya, tidak mau mencoba tantangan baru, padahal sudah aku temani.
Cara dia bermain yang mulai destruktif dan kerap kali bersuara keras di dalam rumah, padahal aturan kami sejak dulu adalah tidak berteriak di dalam rumah. Hiro sudah sulit diajak kerjasama lagi.
Aku benar-benar kewalahan dan kehabisan akal.

Setelah aku curhat ke suami soal ini, aku memutuskan membawa anakku ke psikolog anak di Klinik Tumbuh Kembang OMDC Grow and Shine. Ini bukan pengalaman pertama kalinya kami ke psikolog anak, jadi aku sudah tahu kurang lebih alurnya seperti apa; aku akan masuk ke ruangan lebih dulu untuk diwawancara oleh psikolog dan beliau akan memetakan masalahnya. Kesulitannya kali ini adalah aku cuma berdua sama Hiro, dia ga ada yang temenin saat aku wawancara di dalam. Namun alhamdulillah, staf OMDC kasih Hiro kesibukan (mewarnai dengan spidol) dan menemani Hiro selama aku wawancara.

Saat giliran Hiro yang diwawancara di dalam, kalau dari pengalaman kami sebelumnya, Hiro masih bisa dengan percaya diri bicara dengan ibu psikolog, bahkan seru sendiri sampai aku dan suami waktu itu bingung, "kok Hiro gak nyariin kita?".
Kali ini, Hiro maunya ditemani. Saat diwawancara pun dia berulang kali nanya lagi ke aku, seolah memastikan bahwa jawaban dia benar. Hiro kesulitan membuka diri dengan orang lain, sungguh berbeda dengan dulu. Aku sadari Hiro berubah karena kehilangan sebagian dirinya, yaitu papanya.

Hiro terbiasa main sama papa. Kepercayaan dirinya adalah hasil dari koneksi yang baik dengan papanya. Aku yang sejak menjadi ibu pekerja, cuma bisa koneksi seadanya karena meskipun dia seharian sama papanya, Hiro akan tetap cari aku saat aku pulang. Aku merasa koneksi antara aku dan anakku, cukup. 
Namun kenyataannya tidak.

Psikolog Grow and Shine, Ibu Swastika, saat itu bilang bahwa Hiro mengalami overdependency. Hiro terus-terusan mencari validasi jawaban dari mamanya, terlalu bergantung dengan sosok orang lain yang membuat dia nyaman. Karena berpisah dengan papanya, Hiro menjadi terlalu bergantung dengan saudara sepupunya yang menjadi teman bermainnya sehari-hari. Akibatnya, Hiro jadi meniru perilaku sepupunya dan mulai kehilangan jati diri juga kepercayaan dirinya.

Psikolog menyarankan agar Hiro dibatasi bertemu dengan sepupunya, paling banyak sebulan 2x dengan durasi maksimal 2 jam. Terlihat ekstrem, tapi perlu dilakukan. Selain itu, kami disarankan untuk terapi bermain, yaitu: Filial Play Therapy bersama coach Andi JG.

Aku baru pertama kali mendengar istilah ini, Filial Play Therapy. Ini metode terapi seperti apa? Aku coba browsing untuk cari tahu lebih banyak seperti apa terapinya, tapi masih gak paham. Artinya aku harus sabar menunggu sesi pertamaku dan Hiro bersama coach Andi.

Aku akan cerita lebih detail tentang Filial Play Therapy di postingan berikutnya. Sebelumnya aku beri ulasan Klinik Tumbuh Kembang OMDC Grow and Shine ini (bukan postingan berbayar).

  • Lokasinya di daerah Warung Buncit, Pejaten ya. Aku jauh-jauh dari Pramuka ke Pejaten udah kayak bela-belain ketemu pacar. Tapi gapapa, supaya sehat mental, aku lakonin. 
  • Untuk bisa sampai lokasi dengan janji temu pukul 10 pagi, aku harus berangkat naik bus TJ sekitar 1,5-2 jam sebelumnya. Naik bus 4D atau 4, lalu transit bus 6 atau 6B arah Ragunan. Turun di Buncit Indah lalu jalan kaki sekitar 5-7 menit sampai ke klinik. Alhamdulillah, Hiro mau aku ajak naik transum begini. Mama senang, hemat ongkos. 
Desain interior yang menggemaskan ini ada di Lt. 1 Klinik Gigi OMDC
Hari pertama Hiro di OMDC

Peluk Mama selesai terapi

  • Gedung terdiri dari 4 lantai: Lantai Dasar ada reception dan mushola yang bersih (tersedia mukena dan sajadah juga) dan tampilannya estetik banget ala Jepang gitu. Lantai 1 klinik gigi, kami sempat salah tunggu di klinik gigi, untungnya tanya-tanya dulu. Klinik Tumbuh Kembang Grow and Shine ada di Lantai 2 gedung OMDC. Terakhir di Lantai 3 ada playground (GRATIS) dan klinik gigi anak, obgyn, dll.
Playground gratis untuk klien anak
Seru main di Playground Lt. 3 OMDC
  • Parkiran luas ya yang aku lihat karena ada akses lift juga dari parkiran langsung ke klinik, jadi kelihatan ada parkiran yang cukup untuk mobil maupun motor.
  • Tiap lantai ada toilet yang bersih dan wangi. Nyaman banget. Ruang tunggu juga nyaman dan bersih, disediakan minum dan kopi/teh juga! 
  • Staf OMDC ramah semua dan sangat helpful. Mereka available juga di WhatsApp klinik.
klien gak sabar nunggu giliran terapi
Menunggu waktu bermain

Sedikit bocoran, Hiro sudah selesai terapinya dan agak sedih dia karena jadi ga bisa balik lagi ke sini. Alhamdulillah klinik tumbuh kembang Grow and Shine memberi memori yang baik untuk aku dan Hiro.

Comments

Popular Posts