Saya dan Jepang - Part 2 : Osaka BizTrip Day 1&2

Sesuai janji saya di post yang sebelumnya ini, saya akan melanjutkan cerita tentang Saya dan Jepang ya..

Sudah hampir tiga tahun saya bekerja di perusahaan Jepang di Jakarta, meskipun hanya representative office, saya dapat pengalaman dan pengetahuan yang banyak banget. Perusahaan Jepang memang terkenal pelit, saya akui itu. Namun mereka punya cara lain untuk mengapresiasi pegawainya. Salah satunya dengan apa yang saya alami beberapa waktu lalu..

September
Bocorannya udah ada sejak tiga bulan sebelumnya, menurut atasan saya, saya diberi kesempatan untuk training selama 3 hari di Jepang.
Namun, karena saya orangnya pasrahan dan kadang gak sabaran, jadi saya mencoba santai menghadapi berita itu.
Kemudian setelah atasan saya selesai tv conference di suatu pagi di bulan September akhir, saya..
diberitahu untuk diberangkatkan pada akhir Oktober.
Alhamdulillaah.. :)

Oktober
Bulan ini sungguh menegangkan. Tidak hanya karena saya akan diberangkatkan bulan itu untuk training 3 hari, tetapi juga karena kerjaan tetiba banyak dan cukup membuat saya stress. Ditambah lagi dengan reaksi teman-teman, juga pacar saya, yang bilang, "mumpung di Jepang, kenapa gak extend? Masa cuma 3 hari? Ngapain?"
Berkali-kali ditanya begitu, saya akan menjawab "kan training, gak enak minta extend", yang belakangan saya sesali.
*sigh*

Berangkat - Selasa, 28 Oktober
Saya dijdwalkan berangkat malam hari ( Boarding 22:55 WIB ).
Direct flight kira-kira enam jam dengan Garuda Indonesia GA 888 Economy Class yang seharusnya bisa membuat saya lebih santai terbang, ternyata malah terjadi sebaliknya.
Ini penerbangan perdana saya keluar negeri, sendirian. Bukan salah Garuda kalau saya tidak bisa tidur dengan nyaman. Saya benar-benar cemas soal perjalanan ini. Bisakah saya melewati gerbang imigrasi di Osaka nanti. Bagaimana kalau ada masalah? Bagaimana kalau saya nyasar?
Tetiba saya kangen pacar.
Saya ingin dia ada bersama saya kala itu. Kalau dengan dia rasanya bisa jadi lebih tenang...

Datang
Alhamdulillah proses kedatangan di Osaka, semuanya lancar..
Bandaranya gede banget!
Kansai International Airport (KIX) dibangun di atas laut, jadi artificial island gitu. Canggih.
Saya dijemput oleh atasan saya yang di Osaka. Dia bisa bahasa Inggris, jadi saya yang bahasa Jepangnya masih level balita ini bisa tenang untuk hidup di sana. Gak takut nyasar lagi.

Kegiatan saya di hari pertama cukup melelahkan. Saya jetlag, keliyengan dan ngantuk banget.
Begitu menginjakkan kaki di bumi Osaka dan menghirup udara yang dingin (sekitar 16 derajat Celcius), dari KIX saya diantar ke kantor langsung, untuk menghadiri conference.
KERJA KERJA KERJA. *skip aja ya*

Makan
Sebelum saya bisa rebahan di hotel bisnis tempat saya menginap, saya dijamu makan malam di restoran dekat kantor.
Oh iya, kantor saya di daerah Hommachi. Dari hotel ke kantor bisa jalan kaki, karena emang sengaja nyari yang deket kan, daripada saya nyasar kalo jauh-jauh gitu. Restorannya pun dekat dengan hotel, jadi gak repot lah yang pada pulang kantor langsung bisa nyusul ke sana.
Saya gak ingat nama restorannya, yang saya ingat cuma hidangannya ikan semua!
Di restoran inilah saya jatuh cinta dengan Ochazuke.
Awalnya saya kaget ngelihat atasan saya mulai nuangin teh hijau ke mangkuk nasi dengan toping daging ikan setengah matang di atasnya.
Pas saya coba, SUBHANALLAH, ENAK BANGET, SURPRISINGLY TASTY !!!
Ke mana aja saya selama ini, cuma tau sashimi dan sushi......... begitu yang saya pikir.
Kalo ke Jepang lagi, saya harus makan Ochazuke lagi ! HARUS !

Ini makanan yang saya makan dan sempat saya foto selama di sana.

Makanan yg paling enak menurut saya:
Atas Tengah, Ochazuke
Tengah Kanan, Sashimi
Bawah Tengah, Chiizu Gyudon (beef bowl with Cheese) nya Sukiya
Kalo gyudon mungkin udah pada tau ya, itu loh beef bowl ala Yoshinoya. Selain gyudon, ada lagi yang lebih lucu. Namanya Oyakodon, artinya nasi dengan orang tua dan anak. Dalam mangkuk itu isinya nasi, potongan daging ayam dan telur mentah. Orang tua ayam dan anak ayam jadi satu dalam satu mangkuk nasi, makanya namanya begitu. Lucu ya!
Rasanya juga lucu. ENAK. Saya makan dengan lahap. Nasi yang lengket-lengket karena telur mentah itu jadi bikin sensasi yang susah dideskripsikan. Kalo ke Jepang, mesti coba !
Buat yang jijik sama makanan mentah, gak perlu takut. Telur ayam mentah di Jepang dijamin aman. Gak amis, gak ber-salmonella. Mantap !

Saya cepat lapar dan cepat kenyang selama di Osaka yang sedang musim gugur.
Karena udaranya yang dingin dan saya berjalan lebih banyak dari biasanya. Jadi tenaganya cepat habis lagi.

Saya heran sendiri kenapa tiap ada jamuan makan, makanan yang dipesan banyak banget. Bisa sampai melendung perut saya. Apa iya orang Jepang ini bisa makan sebanyak itu?
Ternyata, makanan yang dipesan sebanyak apapun, mereka gak sungkan untuk tidak menghabiskannya !
"Willa san, kalau ada makanan yang kamu gak suka ketika kamu cicipi, gausah dimakan lagi abis itu gapapa.", kata salah satu teman kantor, Maiko san, dengan suara imutnya dalam bahasa Inggris.
"Eh? Maiko san gak makan makanannya? Diet?", saya kaget lihat semua makanan di mejanya gak disentuh, dia cuma minum bir.
"Saya gak makan malam.. Daijoubu desu", jawabnya.
Dalam hati mah saya pengen banget itu makanan yang nyisa banyak bisa dibungkus bawa pulang, buat ngemil-ngemil lucu di hotel. Sayang kan dibuang?

Jalan-jalan
Hari kedua di Osaka, saya mulai bertenaga, gak keliyengan kayak di hari pertama yang isinya full meeting. Di hari kedua saya juga meeting dengan klien; itu pun sore hari.
Pagi harinya saya dijadwalkan ke Kaiyukan, Sea World nya Osaka. Hihiy ! Berkat Arisawa sachou, sang PresDir, saya dikasih kesempatan ke sana deh. Baik banget deh Pak PresDir mah. Mana ganteng... *salah fokus*
Kiri Atas, tampilan kamar hotel yang serba orange. Me likey !
Kanan Bawah, saya dan Gashikaasan. Atasan saya yang baikkkkk banget.
Saya dianggap anaknya di sana :)
Atasan saya yang nemenin saya terus selama di Jepang itu udah bapak-bapak, anaknya yang seumuran saya mau nikah tahun depan. Saya kapan? *salah fokus*
Sebelum ke Kaiyukan, saya nyobain naik Tempozan, ferris wheel terbesar tertinggi di dunia. Ada dua jenis box yang bisa dipilih, yang transparan lantainya atau yang biasa. Saya sebenarnya mau coba yang transparan, tapi atasan saya milih yang biasa aja. Yaudah saya manut. Gak taunya doi takut ketinggian~ Maaf ya Pak !
Di atas Tempozan yang letaknya di Teluk Osaka itu saya bisa lihat kota Osaka dan Kobe dari kejauhan. Asik banget !
Kalo malam hari pasti romantis deh karena bakal ada lampu-lampunya gitu kan...
"Willa san harus datang ke sini lagi sama pacarnya!", kata Senzai-san.
"Iya, harus!", jawab saya semangat, sambil ngebayangin adegan-adegan romantis di dalam box sama +Prima Adhyasa Arindra.
Ah, hazukashiii .............. 

Segini dulu ya.. nanti update lagi ke Part 3 !

Oh iya, makanan Jepang apa dan lokasi wisata di Jepang mana yang kalian suka?
Mungkin aja bisa jadi referensi saya kalau ke Jepang lagi nanti. Ihiy ! :3

Comments

Popular Posts