Bilang Sayang
Pada suatu malam saat pacar saya bersiap pulang sehabis ngapel, saya pernah bertanya iseng ke dia.
"Kak, kenapa kamu sayang aku?"
"Gak tau.", jawabnya.
Saya gak akan bertanya lebih jauh lagi, hanya dengan melihat matanya, pertanyaan seperti itu pastilah sulit dijawab dengan hanya beberapa kata, dalam waktu yang singkat pula.
"Yang aku tau, aku sayang kamu.", lanjutnya.
Saya mengangguk dan tersenyum.
Kalo banyak orang bilang, bisa sayang karena terbiasa bersama. Saya dan pacar saya pun begitu; terbiasa becanda di twitter, chatting, telponan 100menit tiap malam pada masa pendekatan itu rasanya masih kurang aja. Yang akhirnya, kelamaan timbul rasa "sayang" yang misterius itu.
Kemudian di suatu malam lainnya, kami kebetulan lagi ngomongin orang, sebut saja Adyth dan Ve, ya. Bukan hal yang negatif kok, ini masih ada hubungannya dengan kata "sayang".
Saya gak tau ada kisah apa di antara Adyth dan Ve, sampai pacar saya cerita..
"Si Adyth sayang banget sama Ve, tauk."
"Gitu ya? Emangnya si Adyth bilang gitu?"
"Ya, nggak sih."
"Terus kamu bisa bilang begitu gimana ceritanya?", saya penasaran.
"Tiap si Ve minta apa, si Adyth gak bisa nolak. Itu kan sayang namanya.", jawab pacar saya santai.
Saya tersadar dengan jawaban sederhana itu. Kata 'sayang' mungkin punya banyak definisi, punya banyak arti. Berkaca dari jawaban itu, malam itu saya tau, pacar saya sayang banget sama saya. Kenapa saya masih bisa nanya 'kenapa sayang aku?' ke dia kalau saya menikmati setiap waktu berharga sama dia dan merasakan kasih sayangnya?
Jadi malu.
Nyanyi dulu ah ~
Kalau kau benar-benar sayang padaku
Kalau kau benar-benar cinta
Tak perlu kau katakan semua itu
Cukup tingkah laku
Sekarang apalah artinya cinta
Kalau hanya di bibir saja
Cinta itu bukanlah main-mainan
Tapi pengorbanan
Semua bisa bilang “sayang”
Semua bisa bilang,
Apalah artinya “sayang”
Tanpa kenyataan
The Mercys - Semua bisa bilang
Comments
Post a Comment
Please leave your comment below. Thank you :*