The Call - Present to Future

Present
Pertamanya gue gak pernah nyangka lho kalo ini bakal berlanjut menjadi sesuatu yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Sebutlah gue tadinya gak suka dengan seseorang, namun kelamaan ketika gue mulai sering berurusan dengannya, gue jadi makin penasaran siapakah sosok ini sebenarnya.
Dia yang dulu bahkan gak pernah hafal nama gue, lebih mudah mengingat gue dengan panggilan "Pirang", sekarang menjadi orang yang akan terus-terusan gue datangi dan beri perhatian. Mengingat dia juga sebagai pengarah keberhasilan gue untuk segera keluar dari kampus terkenal se-Pancoran Raya itu.
Beberapa menit yang lalu, tepat setelah gue menyelesaikan makan malam yang gue masak sendiri, dia nelpon gue. Dia menetapkan pertemuan kami berikutnya, yang gak gue sangka-sangka, di hari yang dia biasanya sulit ditemui oleh orang-orang lainnya di Jakarta. Dengan sedikit berbangga hati, gue mengiyakan dan mencatat perjanjian itu dalam agenda gue, yang sebenarnya gak perlu dicatat pun gue akan selalu ingat.
Entahlah dengan kawan-kawan seperjuangan gue lainnya, apakah mereka pernah sampai mendapat panggilan seperti gue ini dengan sedikit pembicaraan "sok akrab" yang mungkin perlu dilakukan untuk mengurangi ketegangan. Gue yang masih terpesona dengan kejadian tadi, merasa harus menceritakan ini pada seseorang, berharap bukan khayalan.
too soon?
Future
Sebelum panggilan tentang pertemuan tadi, gue mendapat panggilan lain. Kali ini mengenai karir. Gue masih ragu, jika menyebut freelance sebagai admin merupakan karir. Dengan segala keterbatasan gue akan pengelolaan waktu, gue harus mulai menghitung ulang strategi dan taktik menuju masa depan. Ibaratnya, gue harus mampu mengerjakan dua hal yang sebenarnya bisa berbeda waktu dan tempat, namun harus dikerjakan pada saat yang bersamaan. Gue yang masih pemula dalam urusan membagi waktu antara kuliah proses akhir dengan pekerjaan, tadi terserang panik. Beruntungnya gue, jawaban atas kepanikan gue itu dipenuhi oleh orang yang gue ceritakan di atas.
Sekarang, walaupun dengan berjalan terseok-seok dan jantung yang berdebar kuat, gue gak bisa melewatkan kesempatan apapun. Semoga Allah memberi berkah dan kemudahan di tiap pilihan yang gue ambil. Amin.

Bismillahirrahmaanirrahiim ..

Comments

Post a Comment

Please leave your comment below. Thank you :*

Popular Posts