Perawat Kaku

Ibu sakit.

idealnya gue tau gue harus apa.
gue belajar Perawatan Keluarga dari PMI, plus belajar dari Ibu juga, mengingat beliau ini perawat.
sekarang PR banget buat gue.
dengan segala ilmu yang gue punya, gue berkewajiban menjaga Ibu gue, merawatnya.
harusnya itu jadi mudah.
terus kenapa gue malah kaku?

giliran jadi volunteer untuk tim medis orang lain, gue pasti sigap.
nah ini ibu sendiri gue bingung gimana ngerawatnya.

maka, menghiraukan segala teori yang gue dapat, gue pelan-pelan belajar.
lucunya, Ibu yg seorang perawat ini kadang malah jadi gak mau terlalu direpotin dgn perhatian yg berlebihan.
gue sedang mencoba merawat seorang perawat.
makanya gue jadi kaku.
bingung gimana mau ngebantunya.
karena Ibu gue ini strong, dia mampu melakukan apa saja dalam kondisi seperti apa juga.

Ibu masih bisa masakin sarapan buat ade2 gue.
Ibu masih bisa pergi ke kamar mandi buat ambil wudlu, atau muntah.
Lebih sering muntah.
ini berlangsung sejak malam minggu lalu.

Pagi tadi, gue menyempatkan diri gue untuk nganter Ibu ke rumah sakit.
tadinya Bapak yang diminta Ibu buat nganter, tapi gue ambil alih.
masuk kantor tepat waktu jadi urusan belakangan.
gue harus anter Ibu gue periksa ke dokter.
setelah itu gue bisa ke kantor siangnya.

gue berusaha sebisa gue untuk merawat ibu.
nanya udah makan apa belum.
udah minum obat apa belum.
ngecek badannya masih panas atau nggak.

gue pasang telinga gue untuk menunggu perintahnya.
yang nantinya gue akan bantu Ibu untuk menyiapkan kebutuhannya.
gue sekarang cuma bisa stay di kamar.
berbagi peran dengan adik2 gue dan Bapak.
sama2 menjaga Ibu.

Ibu, willa tau rasanya sakit seperti apa.
saat itu willa cuma pengen ada di deket Ibu.
willa tau juga kalo willa sakit, ibu berharap sakitnya willa pindah ke ibu.

with my beloved Ibu.
"Bandung panas bgt! silauuu .."

sekarang willa juga sama.
Ibu cepat sembuh ya.